Thursday, May 24, 2012


HIKMAH WUDHU
Mohammad Nabil Almunawar

Pembaca  rahimakumullah, wudhu adalah aktivitas ibadah yang diperintahkan Allah sebagai sarana menyucikan diri dari hadast kecil, khususnya ketika hendak melaksanakan sholat. Wudhu ringan untuk dilakukan, bahkan nampak sepele, tetapi manfaatnya sangat besar.

Pada prinsipnya kita menyucikan diri ketika hendak menghadap Yang Maha Suci, Allah SWT. Hanya orang yang menyucikan diri saja yang pantas berhadapan denganNya dan berkomunikasi denganNya secara intens (sholat). Kelak ketika kita ingin bertemu denganNya di akhirat (sorga), diri kita harus suci dari segala dosa. Bila dosa-dosa seseorang beriman terlampau banyak atau timbangannya lebih berat dari amalnya, tidak mendapatkan ampunan Allah dan syafaat dari Nabi SAW, maka orang tersebut harus “disucikan” di Neraka sampai dosa-dosanya semua “terbakar” baru di berhak “bertemu” dengan Allah di sorga.

Perintah untuk bersuci (wudhu dan mandi wajib) terdapat pada Surat al-Maaidah ayat 6 yang maknanya adalah sbb:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [QS 5:6]

Pertama sebelum menyucikan anggota tubuh yang disebut dalam QS 5:6, kita hendaklah mencuci kedua tapak tangan dengan bersih karena kedua tapak tangan itu akan kita gunakan untuk menyucikan anggota-anggota tubuh yang lain. Kedua, air yang kita gunakan hendaklah air yang suci dan menyucikan (kecuali dalam keadaan darurat, yaitu tidak ada air atau tidak boleh tersentuh air karena sakit, kita ganti wudhu dengan tayamun).

Ada 4 anggota tubuh yang disebut QS 5:6 yang wajib disucikan dalam wudhu, yaitu muka, kedua tangan (sampai siku), kepala dan kaki (sampai dua mata kaki). Anggota tubuh lain seperti mulut (kumur-kumur), hidung dan telinga sunnah untuk dibersihkan sebagaimana Nabi SAW melakukannya.

Mari kita perhatikan baik-baik kalimat terakhir dari QS 6:5. Ada tiga hal yang patut kita camkan. Pertama, Allah tidak ingin menyulitkan hambaNya, Dia ingin menyucikan hambaNya. Kedua, dengan sarana bersuci itu Dia menyempurnakan nikmatNya. Ketiga, supaya hambaNya bersyukur dengan nikmat itu.

Allah memang tidak akan membebani hambaNya di luar kesanggupan hambaNya (QS 2:286) dan Dia menginginkan hambaNya kemudahan dalam beribadat kepadaNya, sehingga seluruh ibadat kepadaNya sesungguhnya mudah dilakukan. Wudhu sangat mudah dilakukan. Kalaupun tidak mungkin dilakukan (tidak ada air atau tidak boleh kena air) maka ada alternatifnya, yaitu tayamum. Luar biasa!

Dengan wudhu itu Dia menyucikan hambaNya dan menyempurnakan nikmatNya. Jadi ada nikmat yang disempurnakan dengan wudhu. Kalau begitu ada rahasia kesempurnaan nikmat dalam berwudhu! Mari kita coba menguak rahasia itu, dan inipun baru sedikit dari rahasia itu.

Orang yang beriman paling sedikit menyucikan dirinya melalui “interface” yang bersentuhan dengan lingkungan, yaitu anggota-anggota tubuh yang dibersihkan dengan wudhu 5 kali dalam sehari secara terus menerus. Jika cara berwudhunya benar, maka anggota-anggota tubuh itu dijamin kebersihannya. Jika diikuti dengan kebiasaan-kebiasaan bersih lainnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, maka hidup seorang yang beriman itu memang sangat bersih.

Disamping bersih, aliran air dan sentuhan tangan pada anggota-anggota wudhu dapat merangsang titik-titik aktif biologis yang sangat banyak tersebar di anggota wudhu. Titik-titik aktif biologis ini (diantaranya titik-titik akupunktur) mengaktifkan syaraf dan saluran energi, memperlancar peredaran darah dan getah bening untuk memelihara kesehatan, termasuk memelihara sistem kekebalan tubuh. Kesehatan adalah nikmat yang besar sekali diberikan Allah kepada kita, dan Allah menyempurnakannya dengan memberikan mekanisme pemeliharaan melalui wudhu (juga sholat dan puasa).

Mohtar Saleem dari Mesir, yang meneliti tentang manfaat medis wudhu, mengatakan bahwa wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap kulit. Pencegahan paling efektif adalah meminimalkan resiko dengan cara membersihkan secara rutin. Membasuh wajah secara rutin akan meremajakan sel-sel kulit di wajah dan membantu mencegah munculnya keriput. Selain kulit, wudhu juga meremajakan selaput lendir yang menjadi gugus depan pertahanan tubuh.

Menurut Prof Leopold Werner von Ehrenfels seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria (beliau masuk Islam dengan nama Baron Omar Rolf Ehrenfel), wudhu mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf. Dengan wudhu kondisi kesehatan tubuh akan senantiasa terjaga.

Hal yang menarik lagi, wudhu dapat mengembalikan keseimbangan listrik statis dalam tubuh. Setiap gesekan yang kita lakukan (misalnya melalui sepatu atau baju) dan interaksi kita dengan lingkungan mengakibatkan elektron menyerbu kita sehingga tubuh kita kelebihan elektron. Jika kelebihan ini didiamkan, maka dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh yang berpengaruh pada kesehatan. Usapan dengan air ke anggota-anggota wudhu mengakibatkan elektron-elektron yang berlebihan itu mengalir ke air yang kita gunakan untuk wudhu, tubuh kembali seimbang. Proses pembersihan dari elektron-elektron ini kita lakukan secara rutin (5 kali sehari).

Kulit yang tidak dibersihkan secara rutin baik dari kotoran fisik, kimiawi atau dari elektron-elektron dapat menyebabkan kulit cepat keriput dan kusam. Orang yang berwudhu secara rutin wajahnya pasti cerah karena kulit wajahnya bersih dan sehat. Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu.”

Disamping manfaat-manfaat yang sangat besar yang diungkapkan di atas, tentu saja wudhu memiliki rahasia lain yang lebih hebat, yaitu kemampuannya untuk menghapus dosa-dosa dari anggota-anggota wudhu (dosa kecil). Perhatikanlah hadist berikut ini:
Tidak sekali-kali seseorang di antara kalian mendekati (akan melakukan) wudunya, lalu ia berkumur dan beristinsyaq dan beristinsar (menyedot air untuk membersihkan hidung, kemudian mengeluarkannya), melainkan gugurlah semua kesalahan (dosa-dosa) dari mulut dan lubang hidungnya bersamaan dengan air ketika beristinsar. Setelah itu ia membasuh wajahnya seperti apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya, melainkan berguguranlah semua dosa wajahnya dari ujung janggutnya bersamaan dengan air. Kemudian membasuh kedua tangannya beserta kedua sikunya, melainkan berguguranlah dosa-dosa kedua tangannya dari ujung-ujung jemarinya. Kemudian menyapu kepalanya, melainkan berguguranlah dosa-dosa kepalanya dari semua ujung rambut bersamaan dengan air. Kemudian membasuh kedua telapak kakinya berikut kedua mata kakinya seperti apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya, melainkan berguguranlah dosa-dosa kedua telapak kakinya dari ujung jari jemarinya bersamaan dengan air. Setelah itu ia berdiri dan membaca hamdalah serta pujian kepada Allah dengan pujian yang layak bagiNya, lalu melakukan salat dua rakaat, melainkan ia bersih dari semua dosanya seperti pada hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya." (HR Ahmad)

Karena banyak dan besarnya manfaat wudhu, maka lakukanlah wudhu itu dengan sempurna. Dalam pelaksanaannyapun usahakan untuk menyadari manfaatnya dan memohon kepada Allah untuk membersihkan dosa-dosa seperti disebutkan hadist di atas. Misalnya, ketika mencuci muka, mohon kepada Allah agar dosa-dosa “muka, termasuk mata”, ikut terbasuh/diampuni Allah. Dan niatkan untuk menjaga wajah dari maksiat (sudah bersih jangan dikotori). Ketika Mencuci tangan, mohon kepada Allah agar dosa-dosa yang ditimbulkan tangan dihapus Allah dan niatkan untuk menjaga tangan dari maksiat. Demikian pula ketika membersihkan anggota-anggota lain.

Belajarlah untuk berwudhu dengan sempurna agar semua manfaat wudhu dapat diraih. Ingatlah bahwa semua perintah Allah jika dilaksanakan pasti bermanfaat, sebagian sudah diketahui manfaatnya dan sebagian lagi belum. Demikian pula semua larangan Allah, jika dilanggar pasti merugikan atau membahayakan.

Akhirnya, marilah kita mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kita tingkatkan kemampuan kita setiap waktu untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya agar ketakwaan kita selalu meningkat.

Wallahu ‘alam bish shawab.

No comments:

Post a Comment