Tuesday, December 6, 2011

KISAH NABI LUT AS


Nara Sumber: Abdurrahman Haqqi
Ditulis oleh: Mohammad Nabil Almunawar




Pembaca Zanjabil rahimakumullah, pengajian mari kita lanjutkan membahas tafsir surat al-A’raaf ayat 80 sampai ayat 84 tentang kisah Nabi Lut AS. Mari kita simak tafsir ayat-ayat tersebut.

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?"[QS 7:80]

Nabi Lut AS adalah satu-satunya nabi yang diutus kepada suatu kaum yang bukan bangsanya. Nabi Lut AS berasal dari daerah Mesopotamia. Beliau adalah keponakan Nabi Ibrahim AS, anak dari Harran, saudara Nabi Ibrahim AS. Beliau adalah pengikut setia Nabi Ibrahim AS dan berangkat mengikuti Nabi Ibrahim AS hijrah keluar dari wilayah kekuasaan Raja Namrud yang kejam dan sombong itu. Hijrah ke tanah Syam. Kemudian Allah mengutus Nabi Lut AS untuk membimbing suatu kaum di Sodom dan daerah sekitarnya untuk menerima tauhid, berbuat baik, mencegah yang mungkar dan keluar dari kebejatan moral yang sangat parah.

Saat Nabi Lut AS diutus kepada kaum Sodom, kerusakan moral yang sangat parah telah berlangsung lama terjadi pada kaum Sodom itu. Perbuatan yang paling parah adalah menentang fitrah yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh anak-cucu Adam AS, yaitu penyimpangan seksual yang membudaya. Perbuatan fahisyah yang dimaksudkan ayat ini adalah perbuatan homoseks, sebagaimana dijelaskan pada ayat berikutnya.

Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.[QS 7:81]

Ayat 81 menjelaskan bahwa laki-laki kaum Sodom melepaskan nafsunya kepada laki-laki. Para ahli tafsir berpendapat kebejatan laki-laki kaum Sodom juga menular kepada kaum wanitanya sehingga perbuatan homoseks menjadi budaya bejat dari kaum Sodom. Perbuatan yang menentang fitrah ini telah melampaui batas dan kerusakan moral telah terjadi secara menyeluruh sehingga tidak ada satupun laki-laki dari kaum Sodom yang pantas menjadi seorang utusan Allah untuk mengingatkan kaumnya. Nabi Lut AS diutus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan kerusakan kemanusiaan kaum Sodom, mengajak mereka ke jalan lurus, menuju keselamatan dan kebahagiaan dengan cara kembali kepada fitrah.

Nabi Lut AS berjuang keras dan berdakwah kepada kaum Sodom dengan cara menyadarkan dan mengajak mereka kembali kepada jalan yang benar. Beliau tinggal bersama kaum Sodom, beristri dengan wanita kaum itu dan mempunyai anak-anak gadis. Jadi, dakwah Nabi Lut AS kepada kaum Sodom berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Namun, Nabi Lut AS tidak berhasil mengubah tabiat bejat yang telah mengakar tersebut. Hanya sedikit yang mendengarkan dan mengikuti ajakan Nabi Lut AS.

Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri."[QS 7:82]

Kaum Sodom menolak keras ajakan Nabi Lut AS. Sampai suatu saat mereka sudah muak sekali dengan dakwah Nabi Lut AS dan mulai berusaha mengusir Nabi Lut dan pengikutnya, sembari mengejek bahwa Nabi Lut AS dan pengikutnya adalah orang-orang yang berpura-pura suci. Kebejatan kaum Sodom sudah mencapai puncaknya, tidak ada tanda-tanda mereka dapat kembali ke jalan yang benar sehingga siksa Allah tinggal menunggu waktu saja. Akhirnya siksa itu datang. Ayat 69-83 surat Hud menceritakan proses datangnya azab yang memusnahkan kaum Sodom dengan cara yang sangat mengerikan.

Allah mengutus malaikat-malaikatnya untuk menghancurkan kota Sodom dan penduduknya yang bejat itu. Sebelum kota Sodom dihancurkan, malaikat-malaikat itu mengunjungi Nabi Ibrahim AS menyampaikan kabar gembira (Nabi Ibrahim AS akan mendapatkan seorang anak dari istrinya Siti Sarah, yaitu Nabi Ishak AS) dan mengabarkan kepada Nabi Ibrahim AS bahwa mereka diutus Allah untuk mengazab kaum Sodom.

Malaikat-malaikat tersebut memasuki kota Sodom, menyamar sebagai laki-laki yang sangat tampan, mencari Nabi Lut AS. Walaupun kedatangan malaikat-malaikat itu pada saat hari telah gelap, tetapi kedatangan mereka diketahui oleh kaum Sodom karena berita kedatangan orang-orang tampan tersebut disebarkan oleh istri Nabi Lut AS kepada kaumnya (istri Nabi Lut berkhianat).

Setelah menerima tamu yang tidak dia kenal itu, Nabi Lut AS benar-benar dalam keadaan sangat bingung. Kondisi Nabi Lut AS sangat rentan, dia tidak memiliki kekuatan untuk melindungi tamunya, tetapi dia tidak mungkin menolak tamunya itu. Beliau mengatakan secara ekplisit, agar tamunya itu cepat-cepat keluar dari rumahnya dan meninggalkan Sodom.

Lut berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." [QS 11:80]

Tamunya tersebut akhirnya mengabarkan bahwa mereka adalah malaikat-malaikat Allah yang diutus untuk menghancurkan wilayah Sodom beserta penghuninya. Kata malaikat itu Nabi Lut AS tidak usah khawatir, karena kaum Sodom tidak akan mampu menjamah mereka dan juga tidak akan mampu menggangu Nabi Lut AS. Mereka menyampaikan rencana penghancuran Sodom kepada Nabi Lut AS dan menyuruh Nabi Lut AS dan pengikutnya untuk segera keluar kota, menyelamatkan diri.

Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?"[QS 11:81]

Setelah Nabi Lut, keluarganya (kecuali istrinya yang berkhianat dan tidak beriman) dan pengikutnya keluar kota Sodom, pada saat subuh azab yang dahsyat menimpa kaum Sodom.

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.[QS 11:82-83]

Malaikat-malaikat itu membalikkan wilayah Sodom atau mungkin juga berarti bagian tinggi (perbukitan) hancur dan mengubur negeri Sodom. Pada saat yang sama kaum Sodom dihujani batu yang telah ditandai. Batu-batu itu mengejar target dan menghajar tanpa ampun, bak peluru kendali menghancurkan targetnya secara akurat. Tak ada satupun orang-orang yang zalim dan bejat kaum Sodom yang selamat. Kota dan penghuni Sodom lenyap dari bumi. Mengerikan!

Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).[QS 7:83]

Nabi Lut AS, beserta keluarga dan pengikutnya, diselamatkan Allah SWT. Sedangkan istrinya yang kafir dan berkhianat itu tewas bersama kaumnya yang zalim dan bejat. Batu-batu yang meluncur bak hujan membunuh setiap individu kaum Sodom, termasuk mereka yang zalim dan bejat yang sedang berada di luar kota Sodom. Azab tersebut diungkapkan secara ringkas pada ayat 84 surat al-'Araf berikut ini.

Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.[QS 7:84]

Marilah kita renungkan kembali bahwa kehancuran adalah kesudahan dari orang yang zalim dan bejat yang dalam hidupnya menentang fitrah dan hukum Allah. Semoga Allah selalu melindungi kita dan menjauhkan dari segala macam bala dan malapetaka.

Wallahu ‘alam bish shawab.
(Bersambung)

No comments:

Post a Comment