Friday, March 30, 2012

Bani Israil Diselamatkan Allah SWT

Nara Sumber: Abdurrahman Haqqi
Ditulis oleh: Mohammad Nabil Almunawar


Pembaca yang dirahmati Allah, mari kita lanjutkan pembahasan tafsir surat  al-A’raaf mulai ayat 126 sampai ayat 141 tentang Bani Israel yang diselamatkan Allah dari kejaran Fir'aun. Mari kita simak pembahasan tafsir ayat-ayat tersebut.

Fir'aun dan kaumnya merasakan azab berkali-kali, tetapi tidak sadar juga dan bahkan Fir'aun bertambah sombong dan kufur. Hanya sedikit sekali kaum Fir'aun yang beriman kepada Nabi Musa, dapat dihitung dengan jari. Tindakan mereka telah melewati batas toleransi yang diberikan Allah. Kini, tibalah saatnya Fir'aun, para pembesar dan bala tentaranya dimusnahkan.

Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. [QS 7:136]

Setelah Nabi Musa AS merasa tidak mampu lagi menghadapi Fir'aun yang bertambah congkak, bahkan ingin membunuh Nabi Musa AS dengan merajamnya, maka dia berdo'a kepada Allah:

Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku, dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israel)". Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya: Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka)". [QS 40:20-22]

Selanjutnya Nabi Musa AS diperintahkan Allah SWT membawa Bani Israel untuk diselamatkan. Perjalanan yang dilakukan adalah perjalanan ke arah timur (menuju Laut Merah) pada malam hari dan Allah berfirman kepada Nabi Musa AS bahwa dia dan Bani Israel akan dikejar.

(Allah berfirman): "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar, dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan. [QS 40:23]

Perjalanan Nabi Musa AS dan Bani Israel diketahui Fir'aun, maka dia, beserta para pembesar dan tentaranya yang banyak mengejar.

Akhirnya perjalanan Nabi Musa AS dan Bani Israel sampai di tepi Laut Merah dan dari kejauhan mereka melihat rombongan Fir'aun yang sangat besar mengejar dan siap membantai mereka. (Ada riwayat mengatakan bahwa rombongan Fir'aun yang mengejar Nabi Musa AS jumlahnya 600 ribu. Yang jelas rombongan Fir'aun mengejar Nabi Musa AS dan Bani Israel jumlahnya sangat banyak). Suasana dikalangan Bani Israel sangat mencekam, ketakutan. Bagaimana mungkin dapat melarikan diri? Mereka telah terkepung dan di hadapan mereka adalah Laut Merah yang dalam dan tak terlihat tepi di seberangnya. Mereka mendesak Nabi Musa AS, bagaimana menyelamatkan diri? Dalam keadaan yang genting Nabi Musa AS mendapatkan wahyu untuk memukulkan tongkatnya ke tepi Laut Merah. Begitu tongkat menyentuh air laut, tiba-tiba Laut terbelah dengan cara yang sangat dahsyat.

Nabi Musa AS menyuruh ummatnya memasuki jalan dasar laut yang terbuat dari laut yang terbelah. Kiri-kanan jalan adalah air laut yang bergolak, tetapi tertahan. Bani Israel tetap ketakutan, tetapi tidak ada jalan lain, mereka kemudian menurut perintah Nabi Musa AS.

Melihat Laut terbelah dan dari kejauhan di tengah laut terlihat rombongan Nabi Musa AS, Fir'aun memerintahkan para pembesar dan bala tentaranya memasuki jalan laut yang terbelah itu, mengejar rombongan Nabi Musa AS sambil sesumbar bahwa terbelahnya laut itu karena dirinya. Akhirnya rombongan Fir'aun masuk ke jalan yang terbuat dari laut terbelah itu. Ketika rombongan Nabi Musa AS sudah sampai di tepi seberang laut dan Fir'aun dan rombongannya masih di tengah laut, tiba-tiba laut menyatu kembali, tenggelamlah Fir'aun dan seluruh pembesar dan pasukan lengkapnya ke dalam Laut Merah!

Pada saat ajal sudah sampai dan menyadari dirinya pasti mati di dalam laut, Fir'aun ingin bertobat dan beriman. Namun, tobatnya ditolak Allah SWT. Jasad Fir'aun diselamatkan untuk bahan pelajaran ummat yang akan datang.

Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Firaun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. [QS 7:137]

Bani Israel diselamatkan Allah dari keganasan Fir'aun dan bahkan mereka dijanjikan negeri-negeri yang telah diberkati di sebelah timur Laut Merah dan bagian baratnya (negeri Syam). Janji Allah untuk menyelamatkan Bani Israel telah ditunaikan karena Bani Israel sabar menahan penindasan yang dilakukan Fir'aun dan mereka bersedia mengikuti Nabi Musa AS yang diutus untuk menyelamatkan mereka. Sedangkan Fir'aun dihancurkan Allah, demikian pula negerinya (semua yang dibangun Fir'aun dihancurkan).

Dan Kami seberangkan Bani Israel ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Israel berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)" (138). Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan (139). Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat. [QS 7:138-140]

Setelah Bani Israel selamat tiba disebarang timur Laut Merah, perjalanan ke arah timur terus dilanjutkan. Dalam perjalanan itu mereka berjumpa dengan suatu kaum yang menyembah berhala. Ibnu Jarir mengatakan berhala yang disembah kaum tersebut berbentuk sapi.

Kalangan yang bodoh dari Bani Israel yang pola pikirnya sudah rusak karena penjajahan yang panjang dari Fir'aun, ingin menyembah tuhan yang dapat dilihat, seperti berhala yang disembah kaum yang mereka saksikan itu. Nabi Musa AS menghardik mereka, mereka ini memang bodoh sekali, sudah diselamatkan dan menyaksikan langsung mu'jizat yang luar biasa selama perjalanan, masih ingin tetap memuja berhala. Allah tidak dapat dilihat dan tidak dapat dipersekutuan dengan berhala. Konsep Tuhan dikalangan bodoh Bani Israel ini salah.

Mereka yang memuja berhala akan dihancurkan oleh keyakinan mereka sendiri dan semua amal baik yang mereka lakukan batal, karena kedholiman parah yang mereka lakukan, yaitu kekufuran dan kemusyrikan.

Tingkah laku Bani Israel yang materialistik ini sangat dikecam Nabi Musa AS. Allah SWT adalah Tuhan yang menyelamatkan mereka dari siksaan Fir'aun dan kemudian mengangkat derajat mereka. Pantaskah menyembah berhala-berhala yang tidak dapat berbuat untuk dirinya sendiri itu? Ayat berikutnya mengingatkan Bani Israel agar mereka sadar diri dan bersyukur kepada Allah.

Dan (ingatlah hai Bani Israel), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Firaun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu". [QS 7:141]

Bani Israel diingatkan akan penderitaan dahsyat yang mereka alami selama ini. Penderitaan yang bertubi-tubi akibat kekejaman Fir'aun. Diantara kejahatan Fir'aun yang berat adalah membunuh anak-anak laki-laki dan membiarkan wanita-wanita kalangan mereka tetap hidup, yang artinya upaya membasmi Bani Israel. Kalau tindakan Fir'aun ini tidak dihentikan maka tamatlah riwayat Bani Israel.

Sepatutnya mereka meyadari nikmat yang besar itu dan bersyukur kapada Pemberi nikmat itu. Mengapa punya pikiran durhaka dan sesat, mau menyembah berhala? Ayat di atas memberitahukan ajakan Allah kepada kalangan Bani Israel yang punya pola pikir yang sesat agar mereka kembali ke jalan yang lurus dan bersyukur kepada Yang dan menyelamatkan mereka (dan Yang menciptakan mereka) .

Wallahu ‘alam bish shawab.

No comments:

Post a Comment