Friday, July 22, 2011

Pakaian Terbaik


Nara Sumber: Abdurrahman Haqqi
Ditulis oleh: Mohammad Nabil Almunawar

Pembaca Zanjabil rahimakumullah, mari kita lanjutkan membahas tafsir surat al-'Araaf ayat 26 sampai ayat 30

Aku berlindung dari goadaan syaitan yang terkutuk.

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. [QS 7:26]

Setelah Adam dan Hawa terpedaya dengan bujuk-rayu Iblis sehingga melanggar perintah Allah untuk tidak mendekati suatu pohon di sorga, maka aurat mereka yang selama ini tertutup dengan suatu perlindungan (tubuh mereka bercahaya sehingga aurat tidak terlihat), tiba-tiba terbuka. Keduanya merasa malu dan berusaha menutupi aurat dengan daun-daun yang terdapat di sorga itu. Selanjutnya Adam dan Hawa bersama Iblis diturunkan ke bumi. Adam dan Hawa bertaubat, dan taubat mereka diterima Allah.

Setelah Adam dan Hawa berada di bumi, Allah menurunkan pakaian untuk mereka. Pakaian adalah simbol kemuliaan. Dengan turunnya ke bumi sesungguhnya kemuliaan manusia tidaklah hilang. Ayat 26 menyebutkan dua fungsi utama pakaian, fungsi primer dan fungsi sekunder. Satu fungsi primer yang disebut adalah sebagai penutup aurat dan satu fungsi sekunder yang disebut adalah untuk memperindah atau sebagai perhiasan.

Kalau dibaca dari kisah Adam dan Hawa di sorga pada ayat-ayat sebelumnya dan ayat 26 ini maka kemuliaan manusia erat sekali kaitannya dengan aurat. Jika manusia tidak menutup auratnya, maka kemuliaan manusia itu jatuh. Sayang, banyak manusia tidak menyadari atau tidak tahu kemuliannya sebagai manusia, sehingga mereka mengumbar aurat mereka. Lebih parah lagi, banyak manusia tidak perduli dengan kemuliaan mereka.

Selanjutnya ayat 26 menyebutkan pakaian takwa adalah pakaian terbaik. Kini kita dapat mengambil kesimpulan ada dua kategori pakaian, pakaian jasmani dan pakaian ruhani. Keduanya untuk kemuliaan manusia. Pakaian takwa adalah pakaian ruhani yang menutupi aurat ruhani, yaitu hawa nafsu manusia. Pakaian takwa juga akan memperindah manusia, dengan memancarkan aura kemuliaan melalui sikap, amal soleh dan ahlak yang mulia. Orang yang bertakwa (memakai pakaian takwa) mulia di sisi Allah dan juga di sisi manusia. Bukankah manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah manusia yang paling bertakwa? (QS 49:13).

Mengapa pakaian takwa lebih baik? Pertama mereka yang memakai pakaian takwa sudah pasti menggunakan pakaian jasmani yang dikehendaki Allah. Kedua Allah mengukur derajat manusia dengan pakaian takwanya.

Pakaian, baik pakaian jasmani maupun pakaian ruhani adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Pakaian adalah sunnatullah buat manusia. Allah mengingatkan manusia agar mereka sadar bahwa kemuliaan manusia bergantung dari pakaiannya, khususnya pakaian takwa.

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. [QS 7:27]

Ayat 27 mengingatkan kepada semua manusia untuk tidak tertipu dengan bujuk-rayu setan yang telah berhasil mengeluarkan Adam dan Hawa dari sorga. Perhatikan baik-baik tentang aurat yang disebut ayat ini. Renungkanlah dalam-dalam, bahwa aurat itu sangat penting. Mereka yang membuka auratnya sudah terkena racun setan, hati-hati! Persoalannya kalau aurat jasmani saja sudah terbuka, maka sangat sulit menutup aurat rohani. Target utama setan sebetulnya menghalangi manusia dari pakaian takwa sehingga manusia menjadi terhina di sisi Allah dan tidak berhak masuk sorga.

Satu kelebihan setan dalam menjalankan strateginya memperdaya manusia, yaitu mereka tidak dapat dilihat oleh manusia, sedangkan mereka dapat melihat manusia. Akibatnya dalam permusuhan yang tak berkesudahan antara Iblis (setan) dan manusia, manusia hanya dapat bertahan dan Iblis bersama pasukan setannya selalu menyerang. Manusia harus membuat pertahanan yang kokoh dengan pakaian takwa dan meminta perlindungan Allah. Manusia yang tidak beriman telah kalah dan bertekuk lutut pada setan. Mereka telah terhina dan menjadi budak setan karena mereka menjadikan setan sebagai pimpinan. Setan akan mengajak mereka ke neraka.

Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? [QS 7:28]

Ayat 28 mengungkapkan sikap anak buah setan, jika mereka berbuat keji (salah satu perbuatan keji yang dilakukan dalam masa jahiliyah adalah tawaf tanpa busana) mereka bersandar bahwa perbuatan itu sudah dilakukan turun-temurun dan itulah yang benar menurut mereka. Mereka jahil dengan sikap mereka itu karena perbuatan keji dilarang oleh Allah. Mereka bahkan berani mengatakan Allah yang menyuruh mereka berbuat keji tersebut. Tindakan mereka berdusta tersebut memang sudah melampaui batas. Manusia yang menjadikan setan sebagai pemimpinnya, hati nuraninya sudah gelap-gulita.

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri) mu di setiap salat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya)". [QS 7:29]

Ayat 29 menegaskan bahwa keadilan adalah dasar yang utama dalam menjalankan hidup di dunia ini. Keadilan adalah salah satu inti ajaran Islam yang wajib diamalkan oleh setiap orang beriman sesuai kemampuannya dalam berbagai situasi dan kondisi. Ajaran lain yang penting adalah istiqamah dalam beribadat kepadaNya yakni selalu berusaha meningkatkan ketaatan dan konsisten antara praktek menjalankan ketaatan yang satu dengan ketaatan lainnya. Tentu saja semua ibadat atau ketaatan yang dilakukan hanya ditujukan kepada Allah (ikhlas). Semua ajaran-ajaran Allah ini, diantaranya adil, ibadat, sholat, doa, istiqamah dan ikhlas adalah tameng yang dapat melindungi kita dari serangan setan.

Manusia diciptakan Allah untuk beribadat kepadanya dan khalifahNya di bumi. Masa tinggal (umur) manusia sangat terbatas. Setiap manusia akan kembali kepada Allah, tentu saja setiap manusia harus mempertanggungjawaban perbuatan mereka selama hidup di dunia di hadapan Allah.

Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. [QS 7:30]

Petunjuk Allah diberikan kepada semua manusia. Bahkan Allah mengilhamkan jalan takwa dan jalan fasik kapada setiap manusia (QS 91:8). Mereka yang mengikuti petunjuk Allah kembali kepada Allah dengan selamat. Sedangkan mereka yang lalai, mengikuti jalan setan dan menjadikan setan sebagai pelindung atau pemimpin, maka mereka pasti sesat. Perjalanan orang sesat juga pasti akan sampai ke tujuannya, yaitu masuk neraka!

Wallahu ‘alam bish shawab.

(Bersambung)

No comments:

Post a Comment